Friday, December 6
Shadow

Maksud Korea Utara Kirim Balon Sampah ke Korea Selatan

BERITA PLAT MERAH – Pada hari Minggu (2/6/2024), Korea Utara menghentikan sementara pengiriman balon berisi sampah dan kotoran hewan ke Korea Selatan. Menurut pernyataan Korea Utara, mereka merasa Korea Selatan sudah cukup merasakan pengalaman tidak menyenangkan dalam membersihkan sampah tersebut. Wakil Menteri Pertahanan Korea Utara, Kim Kang Il, mengatakan bahwa mereka telah menerbangkan sekitar 3.500 balon yang membawa total 15 ton sampah.

Namun, Pyongyang berjanji akan melanjutkan aksi ini jika Korea Selatan tidak menghentikan penyebaran selebaran anti-Korea Utara di perbatasan. Menurut laporan dari Reuters, balon-balon tersebut dikirim sebagai balasan terhadap aksi para pembelot dan aktivis Korea Utara di Korea Selatan yang sering menerbangkan balon berisi selebaran anti-Pyongyang, makanan, obat-obatan, uang, dan flashdisk yang berisi video musik serta drama Korea.

Balon-balon Korea Utara yang membawa sampah seperti puntung rokok, kain, potongan kertas, dan plastik ditemukan di Seoul mulai Sabtu (1/6/2024) malam hingga Minggu siang. Militer Korea Selatan memantau titik awal penerbangan balon tersebut dan melakukan pengintaian udara untuk melacak dan mengumpulkan balon-balon tersebut, yang membawa kantong besar berisi sampah tergantung di bawahnya. Media lokal menunjukkan petugas Korea Selatan dengan senapan mengumpulkan dan mengantongi sampah dari balon-balon di daerah yang ditutup.

Korea Selatan berencana untuk mengambil tindakan terhadap Korea Utara atas pengiriman balon sampah ini. Tindakan tersebut dapat mencakup propaganda keras yang disiarkan melalui pengeras suara yang diarahkan ke Korea Utara.

Korea Selatan dan Korea Utara secara teknis masih berperang karena Perang Korea 1950-1953 berakhir dengan gencatan senjata, bukan perjanjian damai. Seoul merupakan sekutu dekat Amerika Serikat dan sering mengadakan latihan militer bersama, sedangkan Pyongyang sedang mengembangkan teknologi rudal dan nuklir yang menurut Seoul dan Washington melanggar resolusi PBB.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *