BERITA PLAT MERAH – Harapan semakin tipis mengenai keselamatan Presiden Iran, Ebrahim Raisi, setelah helikopter yang ditumpanginya jatuh di daerah pegunungan dengan cuaca bersalju dan sulit. Seorang pejabat Iran mengonfirmasi kepada Reuters bahwa helikopter Presiden Raisi mengalami kebakaran hebat dalam kecelakaan tersebut, dan seluruh penumpang diduga tewas.
Kronologi Kejadian
Helikopter yang membawa Presiden Raisi lepas landas dari dekat perbatasan Iran-Azerbaijan pada 19 Mei 2024. Namun, tak lama setelah lepas landas, helikopter tersebut mengalami kecelakaan. Kepala Bulan Sabit Merah Iran, Pirhossein Kolivand, mengatakan kepada televisi nasional bahwa tim penyelamat melihat reruntuhan helikopter, dan situasinya tampak sangat buruk.
Upaya Penyelamatan
Tim penyelamat menghadapi badai salju dan medan yang sulit sepanjang malam untuk mencapai lokasi reruntuhan di provinsi Azerbaijan Timur. Dalam upaya pencarian, drone Turki berhasil mengidentifikasi sumber panas yang diduga berasal dari reruntuhan helikopter dan membagikan koordinatnya dengan otoritas Iran.
Konfirmasi dan Respon
Adita Irawati, juru bicara Kementerian Perhubungan, mengonfirmasi bahwa helikopter tersebut bukan milik Politeknik Penerbangan Indonesia (Curug), melainkan milik Indonesia Flying Club. Adita juga mengatakan bahwa dia sedang mengumpulkan informasi dari lapangan.
Latar Belakang Presiden Raisi
Ebrahim Raisi, 63, terpilih sebagai presiden pada tahun 2021. Sejak menjabat, ia telah memperketat undang-undang moralitas, mengawasi penindasan brutal terhadap protes anti-pemerintah, dan berperan aktif dalam negosiasi nuklir dengan negara-negara besar. Raisi dikenal sebagai kandidat kuat untuk menggantikan Pemimpin Tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei, yang telah menjabat sejak 1989.
Respon Internasional
Beberapa negara telah menyatakan keprihatinan dan menawarkan bantuan dalam upaya penyelamatan. Presiden Amerika Serikat, Joe Biden, telah diberi laporan tentang kecelakaan ini. China juga menyatakan keprihatinan mendalam, sementara Uni Eropa menawarkan teknologi pemetaan satelit darurat untuk membantu pencarian.
Situasi di Iran
Kecelakaan ini terjadi di tengah meningkatnya ketidakpuasan di Iran terhadap berbagai krisis politik, sosial, dan ekonomi. Pemerintah Iran menghadapi tekanan internasional terkait program nuklirnya dan hubungan militernya dengan Rusia selama perang di Ukraina.
Ayatollah Ali Khamenei berusaha menenangkan rakyat Iran dengan menyatakan bahwa urusan negara tidak akan terganggu. Kepala staf angkatan bersenjata Iran memerintahkan semua sumber daya angkatan bersenjata dan Pengawal Revolusi elit untuk digunakan dalam operasi pencarian dan penyelamatan.
Akhir Pencarian
Pada Senin dini hari, televisi nasional Iran menayangkan tim penyelamat yang mengenakan jaket cerah dan lampu kepala, berkumpul di sekitar perangkat GPS saat mereka mencari reruntuhan di lereng gunung dalam kondisi badai salju. “Kami mencari setiap inci area umum kecelakaan,” kata seorang komandan tentara regional kepada media pemerintah. “Kondisi cuaca sangat dingin, hujan, dan berkabut. Hujan mulai berubah menjadi salju.”